KEUTAMAAN MEMBACA AL-QUR'AN
Secara istilah, al Qur'an diartikan sebagai kalm Allah swt, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw sebagai mukjizat, disampaikan dengan jalan mutawatir dari Allah swt sendiri dengan perantara malaikat jibril dan mambaca al Qur'an dinilai ibadah kepada Allah swt.
Al Qur'an adalah murni wahyu dari Allah swt, bukan dari hawa nafsu
perkataan Nabi Muhammad saw. Al Qur'an memuat aturan-aturan kehidupan
manusia di dunia. Al Qur'an merupakan petunjuk bagi orang-orang yang
beriman dan bertaqwa. Di dalam al Qur'an terdapat rahmat yang besar dan
pelajaran bagi orang-orang yang beriman. Al Qur'an merupakan petunjuk
yang dapat mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju jalan yang terang.
Allah SWT berfirman yang artinya:
”Wahai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari
Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit yang ada di dada, dan
rahmat bagi orang-orang mukmin.” (QS Yûnus [10]:57).
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan
rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur’an itu tidaklah menambah
kepada orang-orang zalim selain kerugian.” (QS Al-Isrâ’ [17]:82).
Dari firman Allat di atas dapat kita simpulkan bahwa Al-Qur’an menjadi penasihat, penawar hati yang sedang gelisah-gundah
gulana, melapangkan dada yang terasa sempit dan menjernihkan fikiran
yang sedang kacau. Ia menjadi petunjuk dan rahmat bagi manusia,
sedangkan di akhirat kelak, ia akan menjadi syafa’at bagi para
pembacanya.
Rumah yang selalu dihiasi dengan bacaan Al-Qur'an akan tampak terang benderang dihadapan Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda,”Sinarilah rumah-rumah kamu sekalian dengan bacaan Al-Qur’an.”. Begitu banyak keutamaan Al-Qur'an yang dapat kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari. Agar kita dapat merasakan dan lebih mencintai Al-Quran ada baiknya jika kita mengetahui adab dan keutamaan akan Al-Qur'an sehingga kita akan semakin mencintainya.
Adab Membaca Al-Qur’an
1.
Adab Lahiriyah
- Membersihkan mulut, badan, pakaian dan berwhudu
- Mengambil Al-Qur’an dengan tangan kanan dan meletakkannya pada yang lebih tinggi
- Membaca Al-Qur’an ditempat yang bersih dan menghadap kiblat dengan penuh hormat dan tenang
- Niat membaca karena Allah SWT dengan mengharapkan keridhaan dan hidayah-Nya
- Mulai membaca dengan Ta’awudz dan surat Al-Fatihah
- Tidak membaca dengan cepat tapi dengan tartil dan tajuwid senada dengan suara yang merdu
- Berusaha untuk menangis, walaupun terpaksa berpura-pura menangis
- Memenuhi hak-hak azab dan rahmat, jika menemui ayat tentang janji yang bagus, ampunan dan rahmat hendaknya merasa senang dan bergembira dan berdoa memohon ampunan dan rahmat Allah SWT. Jika menemui ayat tentang keagungan dan kemuliaan Allah SWT, maka ucapkan subhanallah. Jika memahami arti ayat maka bacalah dengan tafakkur
- Jika dikhawatirkan akan timbul riya di hati/ mengganggu orang lain maka baca dengan suara perlahan. Jika tidak maka sebaiknya dibaca dengan suara keras
- Jika sedang membaca Al-Qur’an jangan berbicara, tapi bila terpaksa harus berbicara, tapi bila terpaksa harus berbicara maka tutuplah Al-Qur’an lebih dulu, setelah selesai bicara mulai lagi dengan Ta’awudz
- Disunnatkan untuk sujud tilawah setiap kali menemukan ayat-ayat sajadah dan setiap kali membaca akhir ayat
- Disunnahkan setelah khatam memperbanyak dzikir dan mengumpulkan anggota keluarga untuk berdo’a bersama-sama.
Bacaan Tartil
(terang dan jelas) bermakna:
o
Huruf-huruf
diucapkan dengan mahraj yang betul
o
Berhenti
pada tempat yang betul
o
Membaca
harakat dengan betul dan jelas
o
Membaca
dengan tasydid doamad yang sempurna dan benar-benar jelas sehingga menimbulkan
rasa keangungan Allah SWT dan membantu mempercepat masuknya kesan ke dalam hati
o
Keraskan
sedikit suara agar terdengar di telinga sendiri sehingga berpengaruh pada hati
2.
Adab Bathiniyah
§
Agungkan
Al-Qur’an sebagai perkataan yang tinggi
§
Masukkan
ke dalam hati yang keagungan dan kebesaran Allah SWT sama seperti kalam-Nya
§
Hindarkan
diri dari keragu-raguan dan kebimbingan
§
Renungkan
makna dari setiap ayat dan baca dengan penuh kenikmatan
§
Ayat-ayat
yang dibaca hendaknya berkesan dalam hati
§
Tawajuhkan
telinga seolah-olah Allah SWT berbicara dengan kita dan kita sedang
mengdengarkan-Nya
§
Menghafalkan
Al-Qur’an untuk keperluan bacaan shalat hukumnya fardhu ain dan menghafal
seluruh ayat hukumnya fardhu Kifayah
“Dan apabila dibacakan Al-Qur’an dengarkanlah
baik-baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapatkan rahmat”. (QS.
Al-A’raaf: 204)
FADHILAH AL-QUR’AN
1. Orang yang
mengajarkan Al-Qur’an pada anaknya pada masa kecil dan selalu membacanya pada
orang tuanya, akan mendapatkan perlindungan arasy Allah SWT di hari akhirat
2. Tanda-randa
kecintaan Allah SWT adalah bahwa Allah SWT memasukkan rasa cinta Al-Qur’an dalam
hati seseorang
3. Seseorang yang
benar-benar sibuk menghafal/mempelajari/memahami Al-Qur’an sehingga tidak mempunyai waktu
untuk berdoa, maka Allah SWT akan memberikan sesuatu yang lebih utama dari pada
yang diberikan pada orang yang berdo’a.
4. Orang yang
beriman kepada Al-Qur’an dan mengamalkannya, maka Allah SWT akan mengangkat
derajatnya dan memuliakannya di dunia dan akhirat
5. Orang yang ahli
dalam Al-Qur’an (benar-benar menghafalnya, sering membacanya, memahami makna
dan maksudnya), di padang mahsyar akan berada bersama malaikat pencatat yang
mulia dan benar. Dan orang yang terbata-bata membaca Al-Qur’an dan bersusah
payah dalam mempelajarinya mendapat pahala 2x lipat (satu dari bacaannya dan
satu lagi dalam kesusahannya dalam berusaha membetulkan bacaannya).
6. Barang siapa
yang sungguh-sungguh ingin menghafal Al-Qur’an tapi tidak mampu namun terus
menerus membacanya, maka Allah akan membangkitkannya di hari kiamat dengan para
hafidz Al-Qur’an.
7. Barabg siapa
yang menghormati, menuanikan hak-haknya dan mengamalkan Al-Qur’an maka
Al-Qur’an akan membelanya dihadapan Allah SWT dan memberinya Syafaat serta
menaikkan derajatnya
8. Barang siapa
yang membaca Al-Qur’an dan mengamalkan apa yang ada di dalammya, maka pada hari
kiamat dia dan kedua orang tuanya akan dipakaikan mahkota yang cahayanya lebih
terang dari pada cahaya matahari walaupun dia berada dalam rumah, serta
dipakaikan pakaian yang keindahannya tidak ada yang sanggup menandinginya
9. Barabg siapa
yang membaca dan menghafalkan Al-Qur’an serta menghalalkan apa yang dihalalkan
Al-Qur’an dan mengharamkan apa yang diharamkan Al-Qur’an, maka Allah SWT akan
memasukkannya ke dalam surge dan menjaminnya untuk member syafaat kepada 10
orang ahli keluarganya yang wajib bagi mereka neraka bagi mereka karena
dosa-dosa yang mereka lakukan (kecuali bagi yang kafir- Al-Maidah:72).
10. Banyak membaca
Al-Qur’an dapat menguatkan ingatan, membersihkan bahtin, menguatkan rohani dan
mewangikan mulut
11. Barang siapa
yang mengajarkan anaknya membaca Al-Qur’an, maka akan diampuni dosa-dosa yang
lalu dan yang akan datang
12. Membaca 1 huruf
Al-Qur’an pahalanya 10 kebaikan (Al-An-am:160)
13. Barabg siapa
yang mendengarkan Al-Qur’an akan dituliskan 1 kebaikan berlipat ganda dan yang
membacanya akan diberi nur pada hari kiamat
14. Suatu kaum yang
berkumpul membaca Al-Qur’an dan saling mengajarkan akan diberikan sakinah,
disirami rahmat, dikerumuni malaikat dan Allah SWT menyebut-nyebut mereka
dihadapan majelis malaikat
15. Rumah-rumah yang
di dalamnya dibacakan Al-Qur’an, ahli rumah akan diberikan berkah dan kebaikan,
malaikat pun turun memenuhi rumah tersebut dan syetan akan keluar. Sebaliknya
rumah yang tidak dibacakan Al-Qur’an, malaikat akan keluar dan syetan akan
masuk ke rumah tersebut
16. Membaca
Al-Qur’an akan member nur di bumi dan simpanan bagi kita dilangit, dan rumah
yang di dalamnya dibacakan Al-Qur’an akan menyinari ahli-ahli langit seperti
bintang yang menyinari ahli bumi
17. Barang siapa
yang membaca 10 ayat pada malam hari, maka ia tidak akan ditulis sebagai
orang-orang yang lalai. Membaca 100 ayat akan dicatat sebagai orang yang taat
dan diselamatkan dari tuntutan Al-Qur’an. Membaca 200 ayat mendapat pahala
ibada semalam suntuk
18. Barang siapa
yang membaca Al-Qur’an yang didalamnya ia mendapatkan makanan dari manusia
(untuk tujuan dunia), maka ia akan datang pada hari kiamat dengan muka
bertulang tanpa berdaging
19. Sebaik-baik kamu
adalah orang yang belajar dan mengajarkan Al-Qur’an
20. Membaca/mempelajari
beberapa ayat Al-Qur’an adalah lebih berharga dari pada kerajaan seluas 7 benua
yang bersifat sementara dan pahalanya bermanfaat untuk selama-lamanya
21. Tidak ada
derajat yang lebih baik dari pada derajat orang yang suka membaca Al-Qur’an
22. Membaca
Al-Qur’an tanpa melihat mushaf mendapat 1000 derajat dan dengan melihat mushaf
akan mendapat 2000 derajat (lebih afdhal)
23. Dengan banyak
membaca Al-Qur’an dan banyak mengingat maut, akan menyebabkan hati bersinar dan
alam semakin memantulkan ma’firat yang terang (penglihatan hati seperti
berkarat dalam air)
24. Bacaan AlQur’an
dalam shalat lebih baik dari pada membaca Al-Qur’an diluar shalat. Bacaan di
luar shalat lebih baik dari pada membaca tasbih dan takbir, bacaan tasbih dan
takbir lebih baik dari pada puasa dan puasa ada;ah perisai (penghalang) dari
api neraka
25. Setiap membaca
huruf Al-Qur’an dalam shalat mendapat pahala 100 kebaikan, membaca tanpa wudhu
mendapat 10 kebaikan
26. Kebanggaan,
kemuliaan dan kehormatan umat ini adalah dengan membaca Al-Qur’an, menghafalkan,
mengajarkannya dan beramal dengannya dan apa saja yang berhubungan dengan
Al-Qur’an
27. Tidak ada yang
mendekatkan diri kepada Allah SWT kecuali dengan perantaraan Al-Qur’an dan
membaca Al-Qur’an akan menyebabkan kita lebih bertawajuh dan memberi kesan
tersendiri pada diri pembacanya
28. Ahli Al-Qur’an
(yang selalu menyibukkan diri dengan Al-Qur’an) adalah ahli Allah SWT dimana
setiap waktu Allah SWT akan selalu mengirimkan kasih sayang-Nya dan mereka
orang-orang yang istimewa Allah SWT sehingga mendapatkan kemuliaan
29. Membaca
Al-Qur’an dengan suara keras adalah seperti member shadaqah dengan terang-terangan
dan membaca dengan perlahan seperti member shadaqah dengan sembunyi-sembunyi
30. Tidak ada
penolong yang lebih utama kedudukannya disisi Allah SWT pada hari kiamat dari
pada Al-Qur’an, bukan nabi ataupun malaikat lainnya
31. Mempelajari 1
ayat Al-Qur’an pada pagi hari lebih baik dari pada shalat 100 rakaat.
Mempelajari 1 bab dari ilmu pada pagi hari lebih baik dari pada shalat 1000
rakaat
32. Mengamalkan
kandungan Al-Qur’an akan menghindarkan kita dari fitnah
33. Seseorang yang
mempelajari Al-Qur’an menjaga dan membacanya pada tengah malam dalam shalat
dimisalkan seperti mangkok yang terbuka tutupnya yang penuh dengan kasturi yang
baunya menyebar ke seluruh tempat, sedangkan seorang hafidz Al-Qur’an yang
tidur lidahnya membaca Al-Qur’an karena lalai tetapi Al-Qur’an berada dalam
hatinya adalah seperti mangkok yang
penuh kasturi tetapi berkah yang akan menyebar pada orang lain akan terhalang.
sumber: Syaikhul Hadits Maulana Muhammad Zakariyya Al-Khandalawi Rah.a
0 komentar:
Posting Komentar